PSIKOLOGI SOSIAL [18.41, 27/4/2022] مُحَمَّدْ أَمَرُدِىنْ: PERBEDAAN REGULASI EMOSI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI PERGURUAN TINGGI Shinantya Ratnasari & Julia Suleeman, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok Dalam usaha memahami perbedaan aspek emosional antara perempuan dan laki-laki, muncul pertanyaan apakah perbedaan itu juga mencakup perbedaan pengelolaan emosi. Lebih jauh lagi,dipertanyakan, apakah perbedaan itu bersifat alamiah atau merupakan hasil perbedaan pengasuhan dan budaya (lihat di antaranya Brody & Hall, 1993; Fischer, 1993, 2000; Manstead, 1992; Shields,1991, 2000; Fischer & Manstead, 2004).regulasi emosi pun dipengaruhi oleh sosialisasi, termasuk dalam menghasilkan perbedaan antara regulasi emosi pada perempuan dan regulasi emosi pada laki-laki. Beberapa penelitian menghubungkan regulasi emosi dengan pendidikan dan pola asuh keluarga sebagai bagian dari sosialisasi (di antaranya Greenberg, Kusche, Cook, & Quamma, 1995;Ei...
Posts
Showing posts from April, 2022
- Get link
- X
- Other Apps
PSIKOLOGI SOSIAL [18.41, 27/4/2022] مُحَمَّدْ أَمَرُدِىنْ: PERBEDAAN REGULASI EMOSI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI PERGURUAN TINGGI Shinantya Ratnasari & Julia Suleeman, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok Dalam usaha memahami perbedaan aspek emosional antara perempuan dan laki-laki, muncul pertanyaan apakah perbedaan itu juga mencakup perbedaan pengelolaan emosi. Lebih jauh lagi,dipertanyakan, apakah perbedaan itu bersifat alamiah atau merupakan hasil perbedaan pengasuhan dan budaya (lihat di antaranya Brody & Hall, 1993; Fischer, 1993, 2000; Manstead, 1992; Shields,1991, 2000; Fischer & Manstead, 2004).regulasi emosi pun dipengaruhi oleh sosialisasi, termasuk dalam menghasilkan perbedaan antara regulasi emosi pada perempuan dan regulasi emosi pada laki-laki. Beberapa penelitian menghubungkan regulasi emosi dengan pendidikan dan pola asuh keluarga sebagai bagian dari sosialisasi (di antaranya Greenberg, Kusche, Cook, & Quamma, 1995;Ei...
- Get link
- X
- Other Apps
PSIKOLOGI SOSIAL PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN LOCUS OF CONTROL: KETERKAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR, KUALITAS TIDUR DAN SUBJECTIVE WELL-BEING Dedy Susanto, Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Jayapura Indonesia merupakan negara pengguna smartphone yang tinggi. Data TNS Infratest Germany mencatat 43,3% penduduk Indonesia menggunakan smartphone dan 3,9% menggunakan tablet (smartphone yang memiliki layar lebih lebar) pada bulan Maret tahun 2015.Lalu, data Vserv Smart Data mengungkapkan rata-rata pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 129 menit per harinya. Dari fakta tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan internet di Indonesia cukup besar.Menurut data dari TNS Infratest Germany pengguna dengan kelompok umur kurang dari 25 tahun mayoritas menggunakan smartphone dengan persentase hampir 80% pada Mei 2015. Dari data diatas, kelompok umur yang paling terekspos smartphone ialah usia kurang dari 25 tahun yang merupakan kelompok remaja. Oleh ka...
- Get link
- X
- Other Apps
Psikologi Indigenous STUDI FENOMENOLOGI KONTEKS BUDAYA JAWA DAN PENGARUH ISLAM: SITUASI PSIKOLOGIS KELUARGA DALAM MEMBANGUN EMPATI PADA REMAJA Destareni Belda Puspawuni Wewengkang, Moordiningsih dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Empati merupakan respon afektif yang berasal dari pemahaman kondisi emosional orang lain, perasaan yang sama dengan apa yang dirasakan orang lain. Empati memiliki peran penting pada perkembangan pemahaman sosial dan perilaku social positif dan berfungsi sebagai fondasi hubungan dan menjadi dasar koping dengan stress dan penyelesaian konflik (Barr dan Higgins, 2009). Kebudayaan hidup orang Jawa tak luput dari kehidupan sosial dan budaya Jawa yang dilatarbelakangi oleh kebiasaan di masa lampau. Kebiasaan di masa lampau mengajarkan masyarakat untuk saling menghargai dan mengutamakan tata krama. Setiap anggota kelompok hendaknya dapat mengembangkan keutamaan-keutamaan seperti rasa belas kasihan, kebaikan hati...
- Get link
- X
- Other Apps
Psikologi Indigenous Kebahagiaan merupakan salah satu konstrak ukur dalam bidang psikologi.Beberapa peneliti psikologi cenderung menyamakan istilah happiness (kebahagiaan dalam bahasa Inggris) dengan subjective well‐being (Uchida, dkk., 2004; Lyubomirsky dkk.,2005; Boven, 2005; Pavot, 2008). Namun ada juga yang berpendapat bahwa SWB merupakan konsep lebih luas dan menyeluruh yang meliputi kebahagiaan itu sendiri. Pada penelitian ini istilah subjective well‐being dipahami memiliki kesamaan makna dengan kebahagiaan. Seligman (2002), salah seorang pendiri aliran positive psychology, mendefinisikan kebahagiaan sebagai muatan emosi dan aktivitas positif.Veenhoven (1995) mendefinisikan kebahagiaan sebagai derajat sebutan terhadap kualitas hidup yang menyenangkan dari seseorang. Veenhoven menambahkan bahwa kebahagiaan bisa disebut sebagai kepuasan hidup (life satisfaction). Diener (2000) mendefinisikan subjective well‐being (SWB) adalah keseluruhan penilaian kognitif mengenai kualitas ke...
- Get link
- X
- Other Apps
Psikologi Indigenous PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Anugrahening Kushartanti dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Setiap orang pasti ingin mendapat nilai yang baik dalam ujian, dan sudah tentu berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu, seperti dengan menyontek. Banyak orang beranggapan menyontek sebagai masalah yang biasa saja, namun ada juga yang memandang serius masalah ini.Fenomena ini sering terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah atau madrasah sebab mendapatkan nilai tinggi dan lulus ujian, lebih banyak kemampuan kognitif dari afektif dan psikomotor, inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas, tidak jujur dalam ujian atau melakukan praktek menyontek (Irawati, 2008). siswa yang melakukan tindakan kebohongan akademik cenderung akan berbohong di tempat kerja. Kenyataanya, fenomena menyontek lebih serius dari pada pandangan umum. Kompleksitas yang terungkap dari temua...