Pelatihan BNSP

 

                       LEMBAR KERJA 2 - MATA KULIAH PELATIHAN STANDAR BNSP

 

NAMA                       : Mohamad Amarudin

NIM                            : 2004046034

KELAS                      : TP-B6

Instruksi
Isilah pertanyan-pertanyaan di bawah ini!

 

1-      Jelaskan pengertian intervensi dalam psikologi!

Intervensi Psikologi adalah layanan psikologis baik secara individu, dalam pasangan, maupun kelompok atau keluarga, di mana klien datang ke pusat atau tempat praktik psikologis untuk mengobati penyakit mental tertentu yang dialaminya.

 

 

2-      Jelaskan kedudukan pelatihan dalam intervensi psikologi!

Kedudukan pelatih dalam intervesi ialah sebagai terapis yang memberikan arahan dari pengobatan Psikoterapi untuk proses penyembuhan penyakit mental yang dialami oleh klien. Dalam hal ini pelatuh berperan sebagai ahli atau orang yang berwenang dan memiliki kewajiban untuk melakukan intervensi ataupun assessment psikologi untuk menunjang diagnose untuk melakuakan treatment (pengobatan).

 

 

3-      Jelaskan tujuan pelatihan dalam intervensi psikologi!

Pertama agar pelatih memiliki keilmuan dan praktek yang diperoleh dalam pelatihan sehingga ada pengalaman ketika akan melakukan intervensi psikologi pada klien yang membutuhkannya serta sebagai legalitas seorang terapis yang sudah memiliki sertifikat yang diakui baik nasional maupun internasional sehingga terapi yang dilakukan sesuai dengan urutan maupun kode etik psikologi.

 

 

4-      Jawablah pertanyaan berikut dengan membaca Jurnal 1!

a.       Jelaskan gambaran umum proses kegiatan pelatihan yang dijalankan!

b.      Jelakan gambaran umum permasalahan utama yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan tsb!

c.       Jelaskan dampak dari program pelatihan yang berjalan!

a.Pelatihan pada walinapi berjumlah 20 dengan 9 pria dan 11 wanita ialah kegiatan

pembelajaran yang terencana secara sistematis agar supaya peserta mencapai tingkat pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan Dukungan Sosial secara efektif kepada para narapidana. metode pelatihan Dukungan Sosial yang digunakan adalah dengan metode Bermain dan metode Permainan Peran, yang keduanya menurut Raheja (2015) merupakan pelatihan simulasi pada metode off-the-job. Simulasi dalam hal ini diartikan sebagai lingkungan buatan yang persis sama dengan situasi aktual.Pelatihan dengan metode Bermain, adalah pelatihan yang dirancang dengan baik untuk membantu melatih kebiasaan berfikir, kemampuan analitik, logis dan penalaran, pentingnya kerja tim, manajemen waktu, untuk membuat keputusan yang tidak memiliki informasi lengkap, kemampuan komunikasi dan kepemimpinan. Penggunaan permainan dapat mendorong mekanisme baru yang inovatif untuk mengatasi stres. Permainan ini dirancang dapat dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

 

b.adanya Upaya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dalam melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Lapas (narapidana) dikarenakan setelah keluar dari lapas memiliki ketrampilan yang bisa digunakan ketika kembali ke masyarakat dengan bantuan dari walinapi sebagai pembimbing narapidana yang disebut sebagai Walinapi yang berperan membimbing narapidana agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana yang pernah dilakukannya.

 

c.Adanya Perubahan dari walinapi untuk Dukungan sosial kepada narapidana seperti pemaknaan pemaknaan dan refleksi secara menyeluruh terhadap kelima aspek dari dukungan sosial yaitu dukungan emosi, dukungan informasi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan jaringan sosial.

 

 

5-      Jawablah pertanyaan berikut dengan membaca Jurnal 2!

a.       Jelaskan gambaran umum proses kegiatan pelatihan yang dijalankan!

b.      Jelaskan gambaran umum permasalahan utama yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan tsb!

c.       Jelaskan dampak dari program pelatihan yang berjalan!

a.Pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja yang tinggal di Panti Asuhan Pelita melalui pelatihan modal psikologis dengan pelatihannya hope, self-efficacy, resilience, dan optimism (HERO). Penyampainnya disampaikan menggunakan konsep experiential learning dengan metode lecturing, audio-visual, tugas tertulis, dikusi, permainan, dan refleksi. Partisipan penelitian yaitu 20 remaja (14 – 18 tahun). Desain yang dipilih adalah one-group pretest-posttest design.

b.keresahan dengan minimnya akses layanan kesehatan dan sekolah, kurangnya pemenuhan kebutuhan fisiologis dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi masa depan remaja.

c. memberikan peningkatan kesejahteraan psikologis remaja di panti asuhan.

 

6-      Jawablah pertanyaan berikut dengan membaca Jurnal 3!

a.       Jelaskan gambaran umum proses kegiatan pelatihan yang dijalankan!

b.      Jelakan gambaran umum permasalahan utama yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan tsb!

c.       Jelaskan dampak dari program pelatihan yang berjalan!

a.Pelatihan tentang terapi dizkir untuk mengatasi kecemasan pada ibu hamil sebagai langkah awal nenurungkan kecemasan dengan metode relaksasi.

 

b.Beberapa ibu hamil mengalami kecemasan disebabkan kurangnya kurangnya informasi mengenai penyakit, dukungan keluarga, kecukupan keuangan (Lexshimi, dkk; 2007), stres dari lingkungan (Cury & Menezes, 2007), frekuensi mual dan muntah yang tinggi (faktor kesehatan fisik ibu hamil) (Swallow, dkk., 2004), sikap terhadap kehamilan (Gurung, Schetter, Collins, & Hobel, 2005), dan kemampuan penguasaan kehamilan (Gurung, dkk., 2005), proses penyesuaian diri terhadap kehamilan (Bibring, dalam Stotland & Stewart, 2001) baik secara fisik (Andriana, 2007) maupun psikososial (Gross dan Helen, 2007), serta informasi tentang pengalaman persalinan yang menakutkan (Andiana, 2007).

 

c.Penurunan tingkat kecemasan ibu hamil dengan intervensi psikologis berupa pelatihan relaksasi dengan dzikir terbukti dapat menurunkan kecemasan kehamilan.

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

laporan

Dawuh Masyaikh

referensi Submit jurnal