karyaku
Nama Penulis : (Mohamad Amarudin)
Perguruan Tinggi : (Universitas Islam Negeri Walisongo)
Alamat E-mail : mohamad_amarudin_2004046034@walisongo.ac.id
No Hp/WA :
0823-2875-1357
Dalam
sebuah perkampungan kecil disebuah desa terpencil di sebuah kecamatan Paku yang
sangat susah segala akses baik itu listrik,
air dan sebagainya. Kisah ini bermula dari sebuah program kerja dari
Mahasiswa sebuah Universitas Negeri di Sebuah Kota “S” yang di tempatkan di
desa tersebut untuk melakukan pengabdian berupa kuliah kerja Nyata supaya
membangun dan membenahi segala lini di desa tersebut yang jauh dari kata layak
untuk ditinggal masyarakat disebabkan oleh keterbelakangan sumber daya manusia
yang memajukan desa itu.
Di mulai dari kisah Antara Diya
seorang mahasiswi yang terkenal di Kampusnya hingga menjadi primadona karena
kecantikan dan kecerdasannya sehingga banyak mahasiswa yang jatuh cinta
kepadanya. Akan tetapi respon dari Diya sendiri hanya diam seribu Bahasa dan
hanya menjawab singkat “ Mohon maaf Saya disini tujuannya hanya mencari ilmu
bukan untuk yang lainnya, jikalau ada niat yang baik silahkan berbicara kepada
kedua orang tua saya serta mau menunggu saya sampai selesai studi sarjana dan
program magister yang akan saya coba setelah wisuda.
Mendengar jawaban tersebut sontak
banyak dari mahasiswa yang ingin menyatakan perasaan kepada Diya langsung
pesimis dan mundur sebab jawaban itu seperti menolak secara halus-halus kepada
para lelaki yang serius kepadanya.
Oke setelah melewati banyak
pertimbangan akhirnya seorang mahasiswa cupu dan kutu buku bernama Rama mencoba
memberanikan dirinya menyatakan perasaannya yang dikenal dalam dunia
perkuliahan yaitu confess dengan menggunakan Bahasa daerah asalnya yaitu Bahasa
Jawa yaitu Krama Inggil. Setelah memikirkan matang-matang perihal langkah
menyatakan perasaan kepada yang dicnitainya yaitu Diya, Rama mendapatkan saran
dari teman-temannya berupa menyatakan perasaannya ketika Diya ulang tahun di
tanggal 25 September agar menjadi kejutan untuknya serta moment yang takkan
dilupakan karena mendapatkan kejutan spesial dihari lahirnya.
Akhirnya tibalah saatnya dimana
rencana yang sudah dipikirkan jauh hari oleh Rama dilaksanakan di mana saat
Diya ulang tahun. Mula-mula Rama mengamati Diya dari kejauhan (Penggagum Rahasia)
hingga akhirnya dipilihlah di sebuah tempat sunyi dan hening yaitu di taman
Fakultas paling pojok dimana Diya sering menghabiskan waktunya untuk membaca
buku perkuliahan. Akhirnya tiba suasana hening dimana Rama berjalan menuju ke
arah Diya yang sedang fokus membaca buku. Dengan sedikit perasaan tegang dan
bingung yang dirasakan Rama mau dari mana membuka percakapan akhirnya Diya
menyadari ada kehadiran seseorang dengan menengok dan ternyata ia adalah Rama,
salah satu temannya yang berasal dari daerah yang sama yaitu kota “S”. Karena
Diya sudah menyadari akan kehadiran Rama tibalah dimana Rama membuka obrolan
dengan pertayaan bagaimana perkuliahan dan di detik jam menunjukan pukul 14,45,
Rama mengambil nafas panjang sebelum berbicara dengan kalimat “Diya, maaf kalau
sebelumnya mungkin kamu akan terkejut atas ucapanku nanti tapi ada satu
permintaan dariku yaitu kita tetap akan selalu menjadi teman apapun hal terjadi
setelah ini?’. Diya menjawab dengan suara lirihnya “Ya, Rama”. Akhirnya Rama
dengan singkat menyatakan kepada Diya “Diya, sebenarnya aku sudah lama
menyimpan perasaan ini kepadamu dari pertama kali kita bertemu di tes beasiswa
masuk kuliah disini, akan tetapi karena rasa yang harus dipendam hingga
akhirnya aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku kepadamu dihari
ulang tahunmu sebagai hadiah sekaligus kejutan untukmu. Maukah kamu menjalin
hubungan serius (Komitmen) denganku untuk hidup bersama nantinya?
Sontak suasana menjadi hening dan
speechless bagi Diya dimana dihari ulang tahunnya ditahun ini, ia mendapatkan
kejutan bahwa salah satu temannya menyimpan perasaan melebihi dari rasa teman.
Hingga pada saatnya Diya berucap “ Aku berterimakasih banyak kepadamu Rama
karena sudah menjadi temanku selama ini dan saat kamu menyatakan perasaan kepadaku
saat ini. Tapi perihal jawaban dari niat baikmu aku butuh waktu untuk berpikir
dan merenung agar keputusanku nanti tidaklah atas dasar kasihan kepadamu
melainkan atas dari aku menerimamu dengan hati yang ikhlas dan tulus. Aku butuh
waktu 7 hari Rama.
Mendengar jawaban tersebut, akhirnya
Rama meninggalkan tempat itu sambal menunggu jawaban dari Diya 7 hari lagi
setelah memantau dari jauh Diya meninggalkan tempat yang sama menuju tempat
istirahat masing-masing.
1 hari berlalu Rama menjalani aktivitas
perkuliahan seperti biasanya hanya saja ia jarang melihat Diya setelah kejadian
di taman pojok fakultas. Tak Terasa 3 hari berlalu hingga diperhatikanlah satu
persatu wanita yang dicari yaitu Diya, Rama belum juga menemukannya hingga
akhirnya dengan berani Rama bertanya kepada Teman Karib dari Diya yaitu Laila.
Tibalah dimana Rama bertemu dengan
Laila untuk menanyakan perihal keadaan Diya yang akhir-akhir
menghilang.Dicarinya Laila di semua sudut dari Fakultas hingga akhirnya Rama
menemukan Laila di gazebo sebelah masjid Fakultas. Dengan Perasaan yang
menggebu didalam hati untuk mempertanyakan kabar dari Diya yang akhir ini
jarang ada dikampus Rama menyeletuk kepada Laila , “Laila, Kamu lihat Diya?
Minggu ini jarang sekali ada di Kampus. Bagaimana Kabarnya, apakah ada masalah
yang besar hingga ia mengasingkan diri?”.
Laila dengan nada yang santai menjawab “Oh itu, Diya itu sedang dirumah
minggu ini makanya jarang kelihatan dikampus karena ada urusan keluarga.
Sepertinya Diya akan doijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan Seorang Ustadz
di Desanya”.
Jawaban yang singkat dari Laila
membuat perasaan dari Rama Kacau karena mengetahui bahwa Diya akan dijodohkan
(menangis didalam hatinya) mana ada laki-laki yang rela kalau wanita yang
dicintainya akan menjadi milik orang lain. Mendengar jawaban tersebut Rama
berusaha mencari tahu dimana rumah Diya dan Ustadz yang akan menjadi Suaminya
kelak.
3 hari berlalu dari pertemuan antara
Rama dan Laila akhirnya diperoleh Alamat dari Rumah Diya setelah Rama menanyakan
kepada bagian akademik untuk keperluan yang mendesak.
Akhirnya diputuskanlah bahwa Rama
akan kerumah Diya pada hari Sabtu dimana perkuliahan libur dan dengan ditemani
teman karibnya Imam agar saat berada dirumahnya tidak canggung dan ada teman
ngobrol ketika diperjalanan. 3 jam berlalu di perjalanan menuju kerumah Diya
akhirnya sampailah dilokasi. Sesaat setelah sampai terdengar suara Sound
hajatan didekat lokasi dan ternyata setelah dilihat proses pernikahan antara
Diya dengan Ustadz Anam sedang berlangsung. Tak kuasa menahan sakit dihatinya
ketika melihat wanita pujaan hatinya menjadi istri orang lain. Akhirnya dengan
perasaan kecewa Rama pergi meninggalkan tempat acara itu ditemani oleh Imam
yang menenangkan perasaanya disaat temannya ditinggal nikah.
Memanglah dalam hidup ini selalu ada
takdir yang tidak menyenangkan bagi kita seperti halnya terjadi pada Rama yang
cintanya terkendala oleh Budaya dari desa Diya yang menjodohkan anaknya sebagai
salah satu warisan dari leluhurnya dimana wanita dijodohkan dengan seorang yang
dihormati di desa seperti Ustadz Anam. Dan dari kisah tersebut teringat
sebuah pepatah dari Sayyidina Ali Bin
Abi Thalib KaramAllahu Wajha “ Cinta itu tak dapat dinanti, ambil dia dengan
penuh keberanian atau lepaskan dia dengan penuh keridhoan."
Comments
Post a Comment