Nasihat
مَنْ أَحَبَّ قَوْمًا بِالْإِخْلَاصِ يَكُونُ مِنْ زُمْرَتِهِمْ وَإِنْ لَمْ يَعْمَلْ عَمَلَهُمْ لِثُبُوتِ التَّقَارُبِ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَرُبَّمَا تُؤَدِّي تِلْكَ الْمَحَبَّةُ إِلَى مُوَافَقَتِهِمْ “Jika seseorang mencintai kalangan saleh dengan ikhlas, maka sebagaimana dinyatakan Nabi, ia termasuk golongan mereka kendati amalannya tidak seperti yang dilakukan orang-orang saleh tadi, sebab keterpautan hati dengan mereka. Kiranya rasa cinta itu memotivasi agar bisa berbuat serupa.” (Muhammad bin Abdurrahman al Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’ at Tirmidzi [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah], juz 7, hal 53)
Sumber: https://islam.nu.or.id/hikmah/kisah-di-balik-sabda-nabi-seseorang-akan-dikumpulkan-bersama-yang-dicintai-xDGSX
Karena Jatuh cinta kepada seorang hamba adalah ujian sebab dari Anugerah tersebut apakah menjadikan kita lebih dekat dengan-Nya atau malah menjauh dari-Nya.
Maka dari Itu urutan dalam mencinta Hamba adalah pertama Cinta Allah Azza Wa Jalla, Kedua Rasulullah Shalllahu 'Alaihi Wassalam, Ketiga Kedua orang tua dan saudara Kandung Kita, Orang yang kita cintai Karena Allah dan Saudara Muslim wal Muslimat
Comments
Post a Comment