Tugas makalah
Psikologi Komunitas
Dosen Pengampu: Bapak Komari., S.Sos,
M.Si.
Disusun
oleh:
Mohamad
Amarudin (2004046034)
Afidatun
Khoirunnisa (2004046035)
PROGRAM
STUDI TASSAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS
USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrahim
Alhamdulllahirobbil ‘Alamin, puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah memberikan rahmat, karunia, taufik, inayah serta hidayah-Nya
sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip dan Pendekatan Psikologi Komunitas”
dalam mata kuliah Psikologi Komunitas serta ucapan terima kasih kepada Bapak
Komari S.Sos.,M.Si. selaku dosen pembimbing.
Dari
kami selaku penyusun berharap dengan disusunnya makalah ini dapat berguna serta
bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan kita guna menjadikan ilmu
yang dapat membuat kita semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala sehingga merasa bahwa ilmu yang diketahui serta dipahami hanyalah setetes
air disamudra yang berarti hanyalah sedikit dari ilmu kita dari Yang Maha
Mengetahui yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dari kami mengharapkan kritik dan
saran agar nantinya dalam penyusunan tugas selanjutnya lebih baik lagi dari
sebelumnya mengingat bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Semoga tugas sederhana
dari kami bisa dipahami oleh semua kalangan yang membacanya terutama bagi
penulis sendiri. Sebelumnya mohon maaf jikalau dalam penyusunan tugas ini
terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Kami dari penulis meminta maaf untuk
hal tersebut serta mengucapkan terimakasih telah bersedia membaca karya kami.
Semarang, 25 Agustus 2022
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
` Psikologi
ialah disiplin ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia yang diperoleh
dari hasil pengamatan dan observasi sebagai langkah awal dalam proses
assessment untuk mengobati permasalahan yang dialami manusia. Psikologi
Komunitas sendiri merupakan sebuah usaha pencarian berbagai kasus kekeliruan
perilaku manusia dalam norma sosial dikehidupan bermasyarakat. Upayanya dengan
mendukung hak setiap manusia yang berbeda tanpa ada sanksi selagi tidak
melanggar norma kesusialan dalam masyarakat. Maka dari itu psikologi komunitas
penting dipelajari mahasiswa sebab nanti mahasiswa setelah lulus dari
perkuliahan akan mengabdi kepada masyarakat sebagai implementasi dari ilmu yang
didapatkan diperkuliahan dan agen perubahan bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka penulis menuliskan rumusan masalah sebagai berikut:
Apa itu Psikologi
Komunitas?
Prinsip dan Teori dalam
Psikologi Komunitas
Pendekatan apa saja dalam
Psikologi Komunitas
1.3. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas
diperoleh tujuan masalah sebagai berikut:
Memahami apa itu Psikologi Komunitas
Mengetahui prinsip dan teori apa saja
dalam psikologi komunitas
Memahami apa saja pendekatan dalam
psikologi komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Psikologi Komunitas
Psikologi komunitas adalah suatu
pendekatan terhadap kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkungan
dalam menciptakan dan mengurangi masalah. Intinya dari psikologi komunitas
adalah interaksi orang ataupun individu dengan lingkungannya, mengidentifikasi
peran dan daya lingkungan yang dapat menciptakan serta mengurangi masalah
individu, kemudian memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok
individu untuk lebih dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.
Heller dan
Monahan (Korchin, 1976) menjelaskan psikologi
komunitas sebagai aplikasi prinsip-prinsip tingkah laku untuk mengerti dan
memecahkan bermacam problem dan situasi komunitas.
Psikologi
komunitas mengutamakan pada aspek-aspek psikologi dari sistem sosial dan aspek
pencegahan sebagai pokok bahasan dalam psikologi komunitas (Sunberg dkk, 2002).
Zax dan Specter (dalam Phares, 1992) mengartikan
psikologi komunitas sebagai suatu pendekatan dalam bidang kesehatan mental yang
mengutamakan peran lingkungan dalam menimbulkan dan mengurangi masalah-masalah
manusia atau peningkatan kesejahteraan manusia.
Rapaport mengemukakan bahwa perspektif dari
psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal utama yakni :
1.
Pengembangan
sumber daya individu.
2.
Aktivitas
politik.
3.
Ilmu
Pengetahuan.
Blomm mengemukakan perbedaan antara
layanan psikologi tradisional dengan layanan pendekatan kesehatan mental
komunitas (community mental health) terletak pada :
1. Intervensi dalam komunitas
2. Intervensi yang dilakukan dalam
komunitas yang terbatas seperti hight risk population (populasi yang beresiko
tinggi)
3. Penekanan pada pencegahan
4. Promosi pelayanana tidak langsung,
seperti mengadakan konsultasi dan pelatihan.
Pelaksanaan oleh ahli
dari berbagai bidang ilmu dan awam
2. Prinsip
Psikologi Komunitas
3. Pendekatan
Psikologi komunitas
Tujuan
Psikologi Komunitas
Area
psikologi komunitas terbentuk pada membantu atau meningkatkan kemampuan
individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya kalangan
minoritas, dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas lingkungan
dan kehidupan mereka.Hal ini sangat diperlukan karena pada gilirannya, akan
membantu perkembangan individu dalam mengembangkan psychological sense of community.
Psikologi komunitas memiliki
berbagai pendekatan kearah perubahan sistem sosial :
- Mengenalkan
pertumbuhan dan pengembangan individu dan mencegah munculnya suatu
permasalahan kesehatan mental dan sosial.
- Membuat
suatu format intervensi yang sesuai dan cepat pada saat mana intervensi
tersebut sangat diperlukan.
- Memungkinkan
mereka yang telah bermasalah untuk hidup dengan baik dan mendapat sokongan
dar komnitasnya dan lebih baik lagi tingal pada tempat yang dapat menerima
kondisinya dan dia akan mendapatkan dukungan
Sebagai
contoh, psikologi komunitas mungkin dapat memberi intervensi terhadap individu
dengan cara :
- Menciptakan
dan mengevaluasi arah kebijakan dan program yang membantu masyarakat
mengontrol tekanan ayang muncul dari aspek dan lingkungan organisatoris
yang memunculkan permasalahan.
- Menilai
kebutuhan suatu masyarakat dan memberi arahan anggotanya bagaimana cara
mengenali suatu masalah yang masih permulaan dan menghadapi permasalahan
yang sudah muncul dan besar.
- Belajar
dan menerapkan jalan yang lebih efektif dan menyesuaikan dengan populasi
untuk hidup secara lebih produktif dalam tedensi masyarakat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
pendekatan komunitas :
- Pendekatan Komunitas menekankan kepada efek dari
dukungan sosial dan tekanan sosial masyarakat serta tindakan preventif dan
self-help.
- Pemberdayaan
lokal dan pentingnya keanekaragaman dan relatifitas budaya.
- Menekankan
kepada masyarakat, kekmampuan dan kekuatan pribadi sebagai counter
terhadap penyakit dan kelemahan.
- Perspektif
komunitas menekankan pada fungsi riset tidak hanya sebagai pengembangan
teori tetapi juga untuk kebijakan dan evaluasi program analisis, dan
kehadirannya secara impliait dan berharga bagi pengembangan kesejahteraan
masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.
Pada intinya
pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam individu yang terganggu
dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan akan tetapi fokusnya
kepada interaksi orang dengan lingkungan-mengidentifikasikan peran dan daya
lingkungan yang dapat menciptakan/mengurangi masalah individu dan kemudian
memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih
dapat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
2.Prinsip dan Teori Psikologi
Komunitas
Prinsip-Prinsip pada Psikologi
Komunitas
1. Asumsi ttg penyebab dr masalah (P & E T)
2. Level analisis (nested system: micro-macro)
3. Metode research: quasi-experiment, qualitative, action
research, case-study methods
4. Location of practice: everyday
social context
5. Pendekatan utk merencanakan pelayanan
6. Menekankan pd penerapan: (primary) prevention
7. Sikap utk berbagi ilmu psikologi
denga pihak lain
8. Posisi saat bekerja dengan non-profesional: self-help,
memfasilitasi, kolaborasi
Prinsip-prinsip pada psikologi
komunitas tersebut digunakan untuk menjelaskan pelaksanaan psikologi komunitas
di tengah komunitas.
TEORI DALAM PSIKOLOGI KOMUNITAS
1. Theories of person-in-context
Person vs context
> GESTALT
a. Setting
- Barker (behavior settings)
- Environmental psychology
- Moos (concept of climate or atmosphere)
b. System
- Brofenbrenner (nested systems)
- The interpersonal behavior theorists
c. Interactionism and person-environment fit Brofenbrenner
(nested systems)
d. The interpersonal behavior theorists
e. Interactionism and person-environment fit
2. Barker (behavior setting)
• Kritik
terhadap psikologi: ilmu yg terlalu laboratoris dan klinis … yang melupakan
individu dari seting alaminya.
– Bandingkan! psychologist dgn zoologist, biologist,
alcemist, bahkan anthropologist
• Psychological field station di Midwest (Kansas)
– population 800
– 1 thn penelitian perilaku di dlm seting
– Behavior & milieu: saling synomorphic
• Tdk dpt dipisahkan, synomorp (unit dari behavior &
milieu pny atribut fisik
dan perilaku)
• Milieu? … contoh milieu dgn behavior-nya?
– Children?
– Community?
• Barker menyebutkan bahwa temuannya penting karena sering
kali kita tidak bisa
memprediksi perilaku seseorang dgn
memahami kepribadiannya saja, namun akan lebih tepat prediksi perilaku yg
dibuat bila melibatkan milieu.
Kesalahan berpikir merupakan
penyebab tindakan kejahatan. Pemikiran yang irrasional dan desktruktif dapat
mendorong timbulnya gangguan emosi dan tingkah laku. Sehingga program psikologi
diharapkan lebih diarahkan pada pendekatan berbasis perspektif kognitif
3.Environmental psychology
Kurt Lewin: B=f(P.E)
Konsep utama:
a. Lingkungan mempengaruhi perilaku
b. Perilaku mempengaruhi lingkungan
4. Aplikasi:
a. Tinggi apartemen (semakin tinggi gedung; kontrol terhadap
public space rendah,
kurang aman saat malam, kurang private, vandalism, helping
behavior, kurang
bersosialisasi, dsb)
b. Contoh lain: pasar, disiplin, sampah
5. Moos (concept of climate or atmosphere)
Hubungan antara tipe lingkungan dgn dimensi-nya. Tiga
dimensi utama:
a. Relationship
b. Personal development
c. System maintenance & system change.
6. Brofenbrenner (nested systems
Uric Brofenbrenner. Nested system:
Bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh konteks individu dan micro
system-nya saja, namun jg sistem yang lebih besar yang melingkupinya, seperti
pada gambar berikut ini:
Environmental psychologyKurt Lewin: B=f(P.E)
Konsep utama:
a. Lingkungan mempengaruhi perilaku
b. Perilaku mempengaruhi lingkungan
4. Aplikasi:
a. Tinggi apartemen (semakin tinggi gedung; kontrol terhadap
public space rendah,
kurang aman saat malam, kurang private, vandalism, helping
behavior, kurang
bersosialisasi, dsb)
b. Contoh lain: pasar, disiplin, sampah
5. Moos (concept of climate or atmosphere)
Hubungan antara tipe lingkungan dgn dimensi-nya. Tiga
dimensi utama:
a. Relationship
b. Personal development
c. System maintenance & system change.
6. Brofenbrenner (nested systems
Uric Brofenbrenner. Nested system:
Bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh konteks individu dan micro
system-nya saja, namun jg sistem yang lebih besar yang melingkupinya, seperti
pada gambar berikut ini:
6. Brofenbrenner (nested systems
Uric Brofenbrenner. Nested system:
Bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh konteks individu dan micro
system-nya saja, namun jg sistem yang lebih besar yang melingkupinya, seperti
pada gambar berikut ini:
7. The interpersonal behavior theorists
Leary; Kiesler; Strong and Hills.
Ada aksi, maka ada reaksi ketika individu/group berinteraksi .
Tidak hanya dyadic relation (micro-level), namun jg bisa utk
menjelaskan hubungan yg
bersifat
macro-level
a. Inter-group relations
b. Unique Group in society
c. Nation relationships
8. Interactionism and person-environment fit
Bias dlm ilmu psikologi: secara khusus berfokus pd individu
atau micro-system seperti
keluarga saja. Sehingga sering kali,
psikolog terjebak pd “menyalahkan korban” (paradigma naif), tidak mencari
solusi yang lebih luas (paradigma kritis)
Contoh??! person --- macro-system, Perilaku --- dipengaruhi
macro system
peran nyata
dari psikologi komunitas
1. Melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah-masalah komunitas, melakukan
penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat, mengevaluasi program-program sosial
tertentu.
2. Berpartisipasi dalam
merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial serta memberikan evaluasi terhadap
program tersebut.
3. Secara profesional berpartisipasi
aktif dalam program gerakan-gerakan, sosial bagi pengembangan masyarakat,
termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat memperkecil
kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan pengembangan pribadi
dilingkungan sosial tersebut.
a.Membantu
memperjelas kompleksitas dan keberagaman pengertian
ketunawismaan.
b.
Mempelajari efektivitas program kebijakan yang dirancang oleh pemerintah
dalam rangka
mengurangi angka tunawisma.
c.
Mempengaruhi bagaimana pembuat kebijakan dan publik berpikir mengenai
ketunawismaan.
d. Cth:
Jakarta sudah mulai melakukan perubahan, memanfaatkan
pendapat/pandangan
banyak sudut pandang para ahli, termasuk dari sudut
pandang
psikologi dlm mengurangi tunawisma
A. Model dan proses Psikologi
Komunitas.
Disini akan dipaparkan sedikit
bagaimana sudut pandang psikologi komunitas dalam melihat atau menganalisis dan
melakukan pendekatan terhadap permasalahan psikologi pada diri individu.
Sebagai ilustrasi, ahli psikologi
mengatakan gangguan jiwa disebabkan oleh fenomena intra psikis (interaksi yang
terjadi diantara aspek-aspek psikis). Ahli psikoanalisis mengatakan terdapat 3
struktur kepribadian pada individu : id, ego dan superego. Menurut pandangan
psikoanalisis timbulnya permasalahan kejiwaan dikarenakan adanya
ketidakseimbangan di 3 struktur kepribadian tersebut. Misalnya psikopat
dikatakan sebagai gangguan kepribadian yang berat dengan ciri perkembangan
superego yang terhambat, fungsi ego baik dan id yang normal. Tapi dilihat dari
sudut pandang psikologi komunitas muculnya gangguan ini merupakan produk dari
interaksi anatar individu dengan lingkungan sosialnya.
Dalam menganalisis kedudukan
individu dalam komunitasnya, psikologi komunitas menggunakan 2 titik tolak :
1. Individu sebagai agen (tokoh;pelaku)
didalam kehidupan komunitasnya. Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai :
-
Arena/tempat munculnya tingkah laku.
- Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang
dapat mendukung/menghambat individu..
Contoh : Individu yang cerdas, tidak
akan berkembang pada lingkungan sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak
memiliki fasilitas pendukung. Tapi individu ini akan berkembag jika berada pada
lingkugan sosial yang mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup
2. Individu
dipandang sebagai objek dari kehidupan komunitasnya. Disini fungsi komunitas
sebagai sarana/media untuk terjadinya perubahan-perubahan kualitas dari
individu.
Contoh : suatu daerah yang
terpencil, mengalami perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan zaman,
menjadi daerah yang ramai dan pesat. Secara langsung akan mengubah perilaku
individu-individu yang ada di dalamnya.
Proses
psikologi komunitas merupakan konteks (ruang lingkup) untuk menerapkan model-model
psikologi komunitas. Istilah model digunakan untuk menunjuk pada suatu
penyajian struktur dan fungsi dalam hal ini permasalahan komunitas. Dalam
masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas menerapkan model :
1. Model
Kesehatan Mental ( The Mental Health Model). Model ini beranggapan bahwa
mencegahterjadinya gangguan mental akan lebih efektif daripada mengobati. Model
kesehatan mental lebih menekankan pada pendekatan preventif/prevention.
2. Model Organisasi (The Organization Model). Model ini
didasarkan pada penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian yang
menelaah, mengenai pengaruh kondisi/organisasi atau sistem organisasi pada
sistem sosial terhadap kelompok. Misalnya pengaruh gaya kepemimpinan. Model ini
beranggapan bahwa manajemen/pengelolaan bertanggung jawab untuk mengorganisir
elemen-elemen dalam kelompok., seperti : uang, materi/benda, alat-alat, manusia
yang bertujuan untu7k mendapatkan profit. Dalam hubungannya dengan manusia,
proses ini bertujuan untuk mengarahkan usaha-usaha memotivasi dan mengontrol
tindakan serta mengontrol perilaku gara sesuai dengan tujuan. Tanpa adanya
intervensi dari manajemen, manusia akan menjadi pasif dan tidak responsif
terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok.
3. Model
Tindakan Sosial (The Social Action Model). Model ini menggunakan pendekatan
dengan berpartisipasi langsung terhadap kondisi yang menyebabkan
timbulnya gangguan/masalah di dalam masyarakat. Misalnya : mengatasi masalah
kemiskinan, caranya dengan memobilisasi dan mengkoordinasikan sumber-sumber
yang ada dalam komuniti, keterlibatan secara langsung dalam mengatasi
kemiskinan, misalnya menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan
usaha-usaha wiraswasta, memberikan pinjaman/kredit.
4. Model ekologi (The Ecological
Model). Model ini dipegaruhi oleh Teori Kurt Lewin yang menekankan pada saling
ketergantungan antara manusia dengan lingkungan. Model ini beranggapan bahwa
prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang timbul serta untuk menciptakan proses-proses intervensi yang
dibutuhkan.
PENDEKATAN
TERHADAP PERUBAHAN DIDALAM KOMUNITAS
1.
Peningkatan Kesadaran
2.
Pengembangan Komunitas
3. Tindakan
Sosial
4. Advokasi
dan penelitian Kebijakan
PENDEKATAN
TERHADAP PERUBAHAN DIDALAM KOMUNITAS
1. PENINGKATAN
KESADARAN
Adalah peningkatan kesadaran kritis warga
mengenai kondisi sosial dan
memacu
keterlibatannya dalam menghadapi dan mengubah kondisi sosial
tersebut.
Pendekatan ini paling merujuk langsung ke
nilai-nilai, kesadaran, dan
komitmen
personal.
Biasanya, sering terjadi penolakan ditahap
ini, terkait kekhawatiran dan
dampak
negatif dari keterlibatannya KEY PERSON
TAHAPAN
KESADARAN KOMUNITAS
Tidak ada kesadaran mengenai masalahGak kog!
Penyangkalan adanya masalah setempat Masa
sih?
Kesadaran mengenai masalah Hmm Iya juga ya
Pra perencanaan dan penghimpunan informasi
lokal mengenai masalah
Terus gimana
enaknya?
Strategi persiapan untuk perubahan komunitas,
dipimpin oleh tim
Lokal Siapa
yang bertanggung jawab?
Permulaan program atau perubahan kebijakan
untuk menjawab masalah
Kita harus
ngadu kesiapa?
2. TAHAPAN
PENGEMBANGAN KOMUNITAS
Adalah sebuah proses pengkokohan hubungan
antar anggota komunitas
untuk
mendefinisikan masalah komunitas, sumber daya, dan strategi untuk
melakukan
tindakan.
Dilakukan agar tidak ada prasangka yang muncul
diantara anggota komunitas
(1 orang
bekerja lebih berat ketimbang yang lain dsb)
Perlu dilakukan agar semua anggota didalam
komunitas menjadi solit, paham
akan
tujuan/visi
Pengembangan komunitas tidak bertumpu pd
konflik
Pengembangan
komunitas fokus pd bbrpa hal sbb: Pengembangan ekonomi,
politik,
Perbaikan lingk sosial, Perbaikan lingk fisik
STRATEGI
UNTUK MENEMPUH TAHAPAN PENGEMBANGAN KESIAPAN KOMUNITAS
Identifikasi dan mempengaruhi opini komunitas
Mengumpulkan dan menyebarkan informasi di
media dan kelompok target
Fokus pada masalah
Mendorong kepemimpinan lokal untuk
menggerakkan komunitas
Merencanakan segala sesuatu di dalam konteks
kultural lokal
Mengintegrasikan program atau kebijakan di dlm
organisasi lokal
3. TINDAKAN
SOSIAL
Menciptakan konflik konstruktif untuk
menghilangkan hambatan melalui
tindakan yg
tdk memuat kekerasan.
Agar tindakan sosial secara efektif bisa
melawan kepentingan yang kuat dan
terorganisir:
Komunitas harus mengenal kapasitas (kekuatan
& potensinya)
Kapasitas kelompok/institusi yang dihadapi
4. ADVOKASI
DAN PENELITIAN KEBIJAKAN
Merupakan tahapan evaluasi dan diskusi, baik
untuk komunitas itu sendiri,
maupun
dengan pemerintah, biasanya pemerintah akan hadir jika itu bersifat
share,
diskusi, tidak dalam rangka untuk meminta uang
Agar tindakan sosial efektif, dan
berkesinambungan, perlu dimuat didalam
media massa,
bila perlu mendatangkan media elektronik
Ada juga yg
menggandeng universitas, akademisi/pusat studi utk membuat
tindakan
sosial tsb lebih dipercaya krna didukung institusi pendidikan
(seminar)
Hasilnya
dapat pula diberikan ke pemerintah sebagai pertimbangan dalam
melakukan
evaluasi terhadap kebijakan yang disusun.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Psikologi komunitas adalah suatu pendekatan terhadap
kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkungan dalam menciptakan
dan mengurangi masalah. Prinsip terbagi menjadi 8 dimulai dari
asumsi tentang pernyebab masalah hingga posisi saat bekerja dengan non
professional dan Teorinya dari theories of person in the text sampai
Interactionism and person-environment fit.
Pendekatan
dalam psikologi Komunitas ada 4 hal yaitu
1.
Peningkatan Kesadaran
2.
Pengembangan Komunitas
3.
Tindakan Sosial
4.
Advokasi dan penelitian Kebijakan
Saran
Alhamdulillahirrobil
‘Alamin, makalah dengan tema “Prinsip
dan Pendekatan Psikologi Komunitas” telah selasai kami kerjakan. Dari kami
selaku penulis masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusunnya. Maka
dari itu kami mengharap saran dan kritik membangun agar penulisan selanjutnya
bisa lebih baik lagi. Terimakasih .
DAFTAR
PUSTAKA
Orford, J. (1992).
Community psychology: Theory and practice. NY: John Wiley & Sons Ltd. B.
Duffy,
K.G. and Wong,
F.Y. (2003). Community psychology. Third edition. Boston: Allyn and Bacon
Comments
Post a Comment