seni memaafkan diri sendiri


siapa didunia ini yang pernah merasakan kegundahan dalam hatinya dimana ada perasaan marah kepada diri sendiri karena perilaku yang diperbuat sebelumnya seperti contoh membuat kesal dan marah kedua orang tua hingga akhirnya keluar perkataan dari kedua orang tua yang seharusnya tidak diungkapkan kepada anaknya.

mengutip perkataan dari Khalifatus Tsani Sayyidina Umar Bin Khattab RadiyAllahu Anhu 

“Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku”.


dari sini dapat dipahami bahwa diam itu baik ketika tidak bisa berbicara yang baik sesuai dengan Sabda Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wassalam


Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)



Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5118-bicara-baik-atau-diam.html


Comments

Popular posts from this blog

laporan

Dawuh Masyaikh

referensi Submit jurnal