Saya Mohamad Amarudin anak terakhir dari keluarga Bapak Durat dan Ibu Sarniti
yang dilahirkan di Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Jawa Tengah
dengan Kode Pos 52451. Saat ini saya belajar di Univeritas Islam Negeri Walisongo
dengan program studi Tassawuf dan Psikoterapi di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
bertempat di Kampus 2 UIN Walisongo Semarang sedang menjalani Semester 5 di
tahun ini. Kekuatan diri saya yaitu kepercayaan diri yang tinggi, semangat dalam
menuntut ilmu di perkuliahan atau di UKM Kampus serta rajin membaca buku untuk
menambah wawasan dan mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam
Psikologi Konseling yaitu proses pembantuan klien dalam mencari solusi dari
permasalahannya yang berperan sebagai konselor. Namun, salah satu dari kelemahan
saya yaitu ketika saya kurang dihargai maka saya menjadi malas dalam kegiatan yang
ada orang lain yang tidak menghargai saya baik didalam perkuliahan maupun di UKM
Kampus. Untuk tempat tinggal saya berdomisili di Yayasan Pembina Mahasiswa Islam
Pondok Pesantren Al-Firdaus yang beralamatkan di Jalan Kedondong Dusun Duwet
Bringin Rt.02 Rw04 Ngaliyan Semarang 50189, KOTA SEMARANG, NGALIYAN, JAWA
TENGAH, ID, 50189. Rencana saya setelah lulus dari kuliah di UIN Walisongo Semarang sekitar 1,5-2
tahun yaitu melanjutkan ke jenjang magister Psikologi di salah satu Universitas kota
Pelajar. Langkah berikutnya yaitu bekerja part time untuk keperluan kehidupan pokok
dalam keseharian dan dana beasiswa dipakai untuk membayar ukt dan jika ada lebih
untuk membeli buku perkuliahan baik dari sisa dana beasiswa atau dari uang hasil kerja
part time sehingga dana tersebut terkelola dengan baik dan efektif dan sudah sedikit
mulai merintis bisnis kecil dari sekarang sebagai pengenalan diri dan pengembangan
potensi baik bakat dan minaat alam diri yang perlu di aktualisasikan dalam kehidupan
untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin keras dan kejam dengan revolusi
Society 5.0. Zakat menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan sebab dari zakat kita
mengetahui siapa yang membutuhkan pertolongan kita sebagai sesama muslim seperti
halnya zakat mal yang dalam berniaga sekitar 2,5% dan zakat Fitrah yang dilakukan
sebagai proses pembersihan Jiwa dan Nafs diri kita kepada Allah sebagai bukti
ketaatan kita kepadanya kepada Rukun Islam nomor 3 yaitu menunaikan zakat. Kata
menunaikan zakat berbeda dalam melaksanakan walaupun artinya sama sebab
menunaikan zakat berarti kita memberikan zakat kepada yang berhak menerimanya
seperti Tujuh golongan yang wajib menerima zakat fitrah di mulai dari Fakir hingga
orang mu’allaf. Salah satu alasan orang mu’allaf (yang baru masuk agama islam)
diantaranya orang islam memuliakan dan memperhatikan orang yang baru belajar
mengenal islam lebih dalam dengan memberikan dukungan moral yaitu dengan
memberikan bahan pokok kehidupan untuk menunjang kehidupannya karena dikucilkan
dari keluarganya yang belum memeluk agama islam. Salah satu program yang bisa
saya lakukan diantaranya memberikan pengarahan kepada para donatur zakat baik itu
sudah tetap maupun pertama kalinya agar istiqomah dalam membantu sesama muslim
dalam ekonominya melalui zakat yaitu berupa uang yang dizakatkan dari
penghasilannya yang berkecukupan. Peran lainnya bisa melalui badan Amil zakat
seperti LazisNu Care (Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Nahdathul Ulama) dengan
tindakan turun langsung kelapangan dengan meminta kemurahan hatinya untuk
memberikan kelebihan dari rezekinya kepada yang membutuhkan dan salah satu
program lainnya yaitu membentuk suatu perkumpulan yang peduli kepada orang yang
membutuhkan seperti fakir, miskin, kaum dhuafa dan sebagainya. Kontribusi kita sebagai generasi bangsa tidak hanya dalam memikirkan langkah
bangsa ini dalam mengahadapi tantangan zaman yang semakin maju dalam berbagai
hal tetapi rasa kepedulian kita kepada sesama yang keadaanya dibawah kita yang
menimbulkan perasaan empati dan simpati dakam hati serta tindakan dalam mengatasi
kesenjangan yang jauh antara orang fakir miskin dan orang kaya sehingga Allah
Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kita untuk menunaikan zakat seperti dalam
firman-Nya
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لأَنفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: " Dan laksanakanlah sholat dan tunaikan zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) disisi Allah. Sungguh Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan". (Q.S. Al-Baqarah ayat 110)
Dalam Tafsir Munir karya Prof.Dr.Wahbah Zuhaily Jilid 1 ayat ini berkaitan dengan zakat dan shalat, menunaikan shalat memperbaiki kondisi pribadi Hamba, sedangkan zakat memperbaiki kondisi masyarakat dalam tatatanan kehidupan sehingga keduanya menjadi bagian penting kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangkan makna dari "Sungguh AIIah Maha Melihat apa kamu yang kerjakan didunia" memberitahukan bahwa apa pun yang dikerjakan manusia (kebaikan atau keburukan), dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau jelas sudah pastinya dilihat oleh Allah serta membalas kebaikan berupa pahala memberikan siksa atau adzab untuk keburukan. Sebagai peringatan dan Kabar kepada hambanya untuk berbuat baik semampunya dan menjauhi larangannya.
Comments
Post a Comment