BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari. Semua orang pasti pernah mengalami keadaan stres. Begitu juga dengan mahasiswa, ketika tugas yang sangat menumpuk dan terus belajar untuk menuntaskan tuntutan-tuntutan yang berasal dari luar maupun dari dalam diri sendiri menyebabkan stres itu datang menghampiri. Sebuah fenomena terjadi akibat stres yang melanda mahasiswa menyebabkan depresi hingga tindakan berbahaya seperti bunuh diri.

Stres merupakan ketidakmampuan dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang luar biasa dirasa mengancam kesejahteraan baik dari dalam maupun dari luar diri individu (Schrafer, 2007). Tuntutan yang berasal dari dalam diri maupun luar yang dianggap sebagai suatu yang mengancam, membahayakan, dan menantang kesejahteraan hidupnya akan menimbulkan perasaan tergang. Peristiwa yang dirasakan sebagai suatu kondisi yang menekan dianggap sebagai sebuah stresor.

Ketidakmampuan mahasiswa dalam memenuhi sebuah tuntutan dapat menyebabkan mahasiswa dalam kondisi yang tertekan, cemas, merasa tidak nyaman. Kondisi itu disebut dengan stres. Mahasiswa yang berada pada usia peralihan remaja menuju dewasa apabila dilihat dari perkembangannya, berada dalam periode transisi sehingga rentan untuk mengalami stres.

Pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Stresor atau faktor pencetus stres yang dihadapi oleh para mahasiswa dapat berhubungan dengan faktor personal seperti jauhnya para mahasiswa dari orang tua dan sanak saudara, ekonomi/finansial (pengelolaan keuangan, uang saku), problem interaksi dengan teman dan lingkungan baru, serta problem-problem personal lainnya. Faktor akademik di sisi lain juga menyumbangkan potensi stres misalnya tentang perubahan gaya belajar dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas-tugas perkuliahan, target pencapaian nilai, prestasi akademik dan problem-problem akademik lainnya. Terapi spiritual mempunyai dampak positif dalam menurunkan stres. Terapi spiritual seperti berdoa, meditasi, dan membaca bacaan keagamaan mampu meningkatkan adaptasi terhadap stresor.

Terapi dzikir lebih cenderung untuk menyentuh satu sisi spiritualitas manusia, mengaktifkan titik Godspot dan mengembalikan klien kedalam kesadaran darimana individu tersebut berasal, alasan mengapa manusia diciptakan, tugas-tugas yang harus dilakukan manusia di dunia, beberapa hal yang pantas dilakukan di dunia dan tidak pantas di lakukan di dunia, mengembalikan kesucian manusia, mengembalikan sebuah kertas yang berisikan tulisan tinta kembali menjadi selembar kertas putih

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti memilih suatu bentuk terapi jenis spiritual. Terapi spiritual yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan dzikir pada mahasiswa yag stres dalam belajar. Dengan berdzikir agar mampu membuat mahasiswa mengurangi stres secara fisik, emosi, kognitif dan perilaku yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Dapat dikatakan bahwa individu yang mengalami stres membutuhkan terapi dzikir yang membuat kondisi mereka menjadi rileks. Oleh karena itu kami memilih judul penelitian yaitu “Pengaruh Terapi Dzikir Dalam Mengatasi Stres Belajar Pada Mahasiswa.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang peneliti tetapkan adalah "Bagaimana pengaruh atau efek dari terapi dzikir dalam mengatasi stres pada mahasiswa yang sedang belajar?"

          1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang peneliti sudah tetapkan, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh atau efek dari terapi dzikir dalam mengatasi stres pada mahasiswa yang sedang belajar.

1.4 Batasan Masalah

Supaya ruang lingkup yang digunakan tidak terlalu luas dan untuk mengarahkan penelitian yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti memberikan batasan masalah pada pengaruh rapi dzikir dalam mengatasi stres belajar pada mahasiswa.

 

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut :

1.      Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tentang gambaran pengaruh terapi dzikir dalam mengatasi stres belajar pada mahasiswa

2.      Manfaat Praktis

A. Untuk Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa terutama yang mengalami stres dalam belajar dengan adanya terapi dzikir dapat mengurangi rasa cemas, takut yang berlebihan, untuk lebih optimis, sehingga menjadikan mahasiswa sebagai generasi yang aktif dan produktif.

Comments

Popular posts from this blog

laporan

Dawuh Masyaikh

referensi Submit jurnal